Tampilkan postingan dengan label sukses. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sukses. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Oktober 2012

Focus - Cara Sukses Meraih Impian


Follow 
One 
Course
Until
Successful

Seekor anjing pelacak mengejar rusa, ketika tiba-tiba seekor rubah melintas di jalan yang dilewatinya, sehingga ia mengejar rubah tersebut. Setelah beberapa saat, saat seekor kelinci melintas, dan anjing itu pun mengejar kelinci tersebut. Tidak lama kemudian, seekor tikus lewat, dan anjing itu pun mengejar tikus itu sampai akhirnya tikus itu menghilang di sebuah lubang. Anjing itu memulai perburuannya dengan mengejar seekor rusa yang besar dan mengakhirinya dengan menatap lubang tikus.
Seringkali kita juga mudah terkecoh dan keluar tujuan, cita-cita, atau impian kita yang besar dan kemudian berlari mengejar segala sesuatu yang melintas di jalur kita. Mari tetap bersemangat dan focus mencapai impian.

Dream, Believe and Make It Happen!
Semoga menginspirasi, Sukses untukmu!

Rusdy Gunawan
http://rusdygunawan.blogspot.com

Senin, 02 April 2012

TETAPLAH BERPIKIR BESAR, MEMBANGUN dan SUKSES!

Ketika orang-orang tidak masuk akal, tidak logis, mementingkan diri sendiri dan sombong, tetaplah mengasihi mereka.

Ketika orang-orang bersikeras bahwa kebaikan Anda mengandung motif-motif mementingkan diri yang tersembunyi, tetaplah berbuat baik.

Jika Anda sukses, Anda akan memenangkan baik kawan maupun lawan. Orang-orang mungkin iri kepada Anda. Tetaplah sukses.

Jika Anda jujur dan terus terang, Anda akan dihormati sekaligus rentan. Beberapa orang akan berusaha memutar-balikkan kata-kata Anda terhadap Anda. Tetaplah jujur dan terus terang.

Jika Anda berbuat baik hari ini, beberapa orang akan melupakannya besok. Tetaplah berbuat baik.

Jika Anda menunjukkan bahwa Anda adalah orang besar dengan ide-ide hebat, jangan terkejut bila Anda ditentang oleh orang-orang kecil dengan pikiran-pikiran tertutup. Tetaplah berpikir besar.

Apa yang Anda bangun bertahun-tahun, beberapa orang akan berupaya menghancurkannya dalam semalam. Tetaplah membangun.

Mark Twain pernah berkata, “Lakukanlah yang benar senantiasa. Ini akan menarik kebanyakan orang, dan mengejutkan selebihnya!”

Semoga menginspirasi, Sukses untuk Anda!

http://rusdygunawan.blogspot.com

Foto: Yoon Eun Hye Lie to Me

Sabtu, 31 Maret 2012

KEKUATAN dari KATA-KATA

Di sebuah desa kecil, seorang putra altar sedang melayani pastor dalam Misa Minggu. Karena gugup dalam tugas barunya di altar, tanpa sengaja ia menjatuhkan secawan anggur. Sang pastor langsung menampar pipi anak itu dan berteriak dengan suara yang sangat keras, “Tinggalkan altar dan jangan kembali!” Anak itu menjadi Tito, pemimpin Komunis yang memerintah Yugoslavia selama berpuluh-puluh tahun.

Di sebuah katedral kota besar, seorang anak lelaki sedang melayani seorang uskup dalam Misa Minggu. Ia juga, tanpa sengaja menjatuhkan secawan anggur. Si uskup berpaling kepadanya, namun bukannya marah, ia berbisik lembut dengan binar-binar di matanya, “Suatu hari kelak kamu akan menjadi seorang pastor.” Anak itu bertumbuh dewasa menjadi Uskup Agung Fulton Sheen.

Kata-kata memiliki kuasa. Kata-kata dapat menyakiti. Kata-kata melukai – kadang –kadang dengan sangat dalam. Namun kata-kata juga dapat memberi pahala, membangun harga diri, menciptakan persahabatan, memberikan harapan, dan menurunkan berkat. Kata-kata dapat menyembuhkan dan mendorong prestasi. Itulah kekuatan dari kata-kata. Jadi perhatikanlah kata-kata kita.

Semoga menginspirasi. Sukses untuk Anda!

http://rusdygunawan.blogspot.com

Foto: Yoo In Na The Greatest Love

Minggu, 18 Maret 2012

Miracle on the River Kwai

Dalam Miracle on the River Kwai, Ernest Gordon mengisahkan bagaimana serdadu-serdadu Skotlandia dipaksa oleh para Serdadu Jepang yang menawan mereka untuk mengerjakan lintasan rel di hutan. Mereka bekerja dalam kondisi menyedihkan, di bawah pengawasan para penjaga yang barbar.

Suatu hari, sebuah cangkul dinyatakan hilang. Perwira yang bertugas menjadi sangat marah, sambil mengacungkan senjatanya menuntut pertanggungjawaban atau ia akan membunuh semua tawawan.

Setelah beberapa saat yang menegangkan, seseorang akhirnya melangkah maju. Si perwira meletakkan senjatanya, mengambil cangkul dan memukuli orang tersebut sampai mati bersimbah darah. Setelah alat-alat dihitung ulang dan semua cangkul dilaporkan - tidak pernah ada cangkul yang hilang. Hanya terjadi salah hitung pada pemeriksaan pertama.

Kabar insiden itu cepat menyebar ke seluruh kamp tahanan. Seseorang tak bersalah bersedia mati untuk menyelamatkan yang lain. Insiden itu mempengaruhi tawanan dalam loyalitas mendalam, yang memberi kekuatan untuk bertahan sampai mereka dibebaskan.

Tak ada kepemimpinan sejati tanpa pengorbanan.

Semoga menginspirasi, Sukses untuk Anda!
http://rusdygunawan.blogspot.com

Foto: Crystal Liu Yi Fei - Return of The Condor Heroes

Selasa, 21 Februari 2012

Rahasia Mewujudkan Rencana


“Berpikir itu mudah, bertindak itu sulit, dan menerapkan pikiran menjadi tindakan itulah hal yang paling sulit di dunia.” - Johann Wolfgang von Gethe, penyair Jerman. 

Itulah sebabnya sangat sedikit orang yang bergerak menuju pada tindakan. Menurut Gregg Harris, dua pertiga dari orang yang diteliti (67 dari 100 orang) menetapkan sasaran bagi diri mereka sendiri, tetapi dari 67 orang itu hanya 10 orang yang membuat rencana yang realistis untuk mencapai sasaran mereka. Dan dari 10 orang itu hanya dua orang yang terus melanjutkan dan benar-benar mewujudkan rencana mereka. Saya harap saya adalah satu di antara dua orang itu. Tahun 2008 saya telah menetapkan sasaran untuk Tahun 2012 dan tentu saja dengan rencana-rencana dan tindakan untuk mencapainya. Dan saat ini saya telah mempersiapkan sasaran untuk Tahun 2022. Bagaimana dengan Anda? 

Rahasia untuk mewujudkan rencana menjadi tindakan adalah “Mulai Saja”. Presiden Franklin D. Roosevelt menegaskan, “Sungguh masuk akal untuk menggunakan sebuah metode dan mencobanya. Bila gagal, akui dengan jujur dan cobalah lagi, tetapi di atas segalanya, cobalah melakukan sesuatu.” Sungguh sebuah nasihat yang baik. Anda tidak harus menjadi sempurna.  Anda hanya perlu membuat kemajuan. Atau seperti yang dikatakan pepatah China “Jangan takut berjalan lambat, hanya takutlah jika Anda berhenti total.

Semua hal bermula dari sebuah KEPUTUSAN & PILIHAN. Banyak orang sudah puas dengan menjadi rata-rata lalu MENGELUH bahwa hidup mereka sangat rata-rata. Diri kita adalah hasil dari pikiran kita. Jadi bila performance, pendapatan, hidup Anda rata-rata, itu karena Anda berpikir dan menerima untuk menjadi rata-rata. Banyak orang bahkan terlalu takut untuk berpikir bahwa mereka sebenarnya bisa SUKSES!

Semoga menginspirasi. Sukses untuk Anda!

Rusdy Gunawan
Recommended Book: Your Road Map for Success – John C. Maxwell

Sabtu, 12 Maret 2011

Jalan Pintas atau Membangun Potensi?

Foto: Jang Suh Hee - Goo Eun Jae Cruel Temptation

Sebelum seorang professor di suatu universitas akan membagikan ujian akhir kepada para mahasiswanya, ia mengajukan suatu tawaran istimewa kepada mereka. Ia berkata, “Siapa yang mau mendapat nilai C otomatis dalam ujian ini, angkat tangan dan kamu tidak perlu mengikuti ujian. Saya akan langsung memberikanmu nilai C.” Satu tangan terangkat. Kemudian yang lainnya, dan yang lainnya hingga setengah dari mereka telah memilih untuk tidak mengikuti ujian itu. Mahasiswa tersebut menerima nilai C otomatis. Mereka pulang dengan gembira.

Profesor itu kemudian membagikan lembaran ujian kepada mahasiswa yang masih tinggal di kelas itu. Ia meletakkan lembaran-lembaran tersebut di meja dan meminta mereka tidak membaliknya sebelum diperintahkan. Ia memberi selamat kepada mereka karena mereka tidak mau menerima nilai rata-rata dan bahwa mereka akan melakukan hal-hal yang luar biasa dalam hidup mereka.

Kemudian professor itu memerintahkan mahasiswanya untuk memulai ujian mereka. Para mahasiswa menemukan bahwa lembaran ujian mereka hanya tertulis kalimat singkat: “Selamat. Anda baru saja mendapatkan nilai A.”

Terlalu sering kita mengambil jalan pintas yang mudah dan menerima keadaan biasa-biasa saja saat seharusnya berusaha membangun potensi kita. Kita berpikir bahwa nilai C tidak begitu buruk. Padahal kita punya potensi lebih banyak dalam diri kita. Tetaplah bersemangat! Teruslah bertumbuh! Teruslah belajar!

Semoga menginspirasi, Sukses untuk Anda!
http://rusdygunawan.blogspot.com

Jumat, 12 Maret 2010

SI GENDUT & SI KURUS – Sebuah Refleksi Menggunakan Uang


Ini sebuah cerita menarik dari negeri Cina. Ada dua orang pria. Dua-duanya memiliki penghasilan yang baik, bahkan kalau boleh dibilang keduanya kaya raya. Yang satu sangat hobi berfoya-foya. Ia makan apa yang dia mau, membeli pakaian paling bagus, membeli barang apapun yang diinginkan. Penampilannya trendi, badannya gemuk karena kebanyakan makan. Tetapi uangnya selalu habis. Sedangkan pria satunya, sangat hemat. Bahkan boleh dibilang terlalu hemat sampai pada dirinya sendiri. Dia hanya makan sedikit, kurus kering. Pakainnya hanya satu dua potong. Semua uangnya ditabung. Tidak pernah ia membeli barang apa pun. Pada suatu hari kedua orang ini berjalan-jalan di hutan. Tiba-tiba muncul macan di hadapan mereka. Mereka berdua sangat ketakutan. Pria yang gemuk berkata pada si macan, “Jangan kau makan aku, aku penuh lemak. Dagingku tidak sehat. Aku terlalu banyak makan junkfood. Aku juga jarang berolahraga. Makan saja si kurus ini.” Pria yang kurus menukas, “Jangan kau makan aku. Aku terlalu kurus. Kurang makan. Cuma ada tulang berbalut kulit. Ototku terlalu keras. Tiap hari aku berjalan kaki Kulitku hitam terbakar matahari. Makan saja si gendut.” Si macan melihat kearah mereka. Dengan segera menerkam si…
Jadi, apa hikmah dari cerita ini? Kedua pria itu, baik si gendut dan si kurus sama-sama tidak patut dicontoh. Si gendut dengan kekayaannya, berfoya-foya sampai ia tidak punya sisa sama sekali. Sedangkan si kurus, terlalu hemat, sampai-sampai tidak menikmati kekayaannya sendiri. Seorang teman mengatakan saya tidak puas dengan uang sehingga membuka usaha. Saya lalu menjawab bahwa justru kebalikannya, bahwa dialah yang menjadi hamba uang karena terus bekerja dan tidak bisa lepas dari pekerjaannya. Sedangkan saya lebih banyak memiliki waktu luang, karena saya hanya bekerja paruh waktu. Sewaktu jalan-jalan di Mal, saya bertemu dengan teman yang lain. Yang ini lain lagi, malah menyarankan saya membuka cabang lagi sehingga mendapatkan uang lebih banyak. Lalu saya tanyakan setelah mendapatkan semuanya apa yang akan dilakukan. “Ya Anda bisa bersantai dan jalan-jalan,” katanya. “Nah kamu lihat saya sedang apa?” jawab saya.
Sampai kamu bahagia dengan siapa dirimu, kamu tidak akan pernah bahagia dengan apa yang kamu punya.
Semoga menginspirasi, Sukses untuk Anda!

Jumat, 19 Februari 2010

4 SKENARIO, Thanks For All The Thing Happen To Your Life.

Skenario 1
Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki. Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh. Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih," kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut? Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang. Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata, "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih." Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut? Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga. Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita. Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita. "Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita. Orang yang menemukan handphone kita berkata, "Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya." Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui "orang baik" tersebut. Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang. Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut? Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat. Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah. Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS : "Bapak / Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. " SMS pun dikirim dan tidak ada balasan. Kita sudah putus asa. Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut. Bagaimana kira-kira perasaan kita? Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita. Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut? Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).

Moral
Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas? Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya. Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih. Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar. Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah. Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar. Ada sebuah hal yang aneh di sini. Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik? Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan? Dia adalah orang pada skenario pertama. Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat orang di atas. Manakah orang yang paling tidak baik? Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu. Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit. OK, kenapa bisa begitu? Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario. Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali. Pada skenario kedua, kita juga belum merasakan kehilangan karena saat itu kita belum sadar, tetapi kita membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta. Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali. Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu. Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri? Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain. Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa. Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut. Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur? Sebaiknya tidak. Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada. Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita. Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh. Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan. Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

Kita sering melupakan bahwa kebahagiaan bukanlah berhasil mendapatkan sesuatu yang tidak kita punya, melainkan mengenali dan menghargai yang sudah kita miliki. Thanks For All The Thing Happen To Your Life.

Semoga menginspirasi. Sukses untuk Anda
http://rusdygunawan.blogspot.com



Rabu, 03 Februari 2010

MEMBANTU DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Ada seorang Pemuda yang tengah melewati hutan, dilihatnya seekor singa sedang membawakan sepotong daging untuk seekor harimau. Pemuda tadi kemudian berkata dalam hati, “Tuhan memang baik. Ia menyediakan segalanya bagi segenap makhluk ciptaannya. Lihat saja harimau itu – Tuhan pun memeliharanya. Apalagi saya anak Tuhan, pasti Tuhan akan memelihara saya.”

Pemuda itu kemudian kembali ke gubuknya yang kecil di tepi hutan. Ia memutuskan untuk berhenti berburu, dan menunggu sampai Tuhan menyediakan makanan bagi dirinya. Seminggu berlalu, namun tak terjadi apa-apa dan si pemuda mulai merasa lapar. Dua, tiga minggu berlalu, tapi tetap saja tak ada makanan. Tak lama kemudian, ia sekarat karena kelaparan. Saat itu ada seorang bijak yang tengah dalam perjalanan dan melewati gubuknya, lalu ia bertanya kepada si pemuda apa yang telah terjadi. Dengan tenaga yang masih tersisa, ia mulai menuturkan kisahnya.

Orang bijak itu pun menjawab, “Ketika kamu menyaksikan kedua satwa itu, harusnya kamu belajar dari si singa, bukan si harimau. Karena singa itulah yang dapat menyediakan makanan tidak saja bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi sesamanya.”

Saya sangat menghormati para wirausaha dunia karena mereka rela mempertaruhkan segalanya dalam mengejar tujuan mereka. Selain itu, mereka mampu menolong diri mereka sendiri dan menciptakan pekerjaan bagi sesamanya.

Semoga bermanfaat, Sukses untuk Anda.


Inspired by Chin-Ning Chu
http://rusdygunawan.blogspot.com



Senin, 21 Desember 2009

SUKSES DENGAN 3C

1. CENGLI
Kalau ingin sukses, cara kita bekerja harus cengli alias adil. Dengan kata lain kita harus jujur, tidak curang dan bisa dipercaya. Ini membuat banyak orang suka bekerja sama dengan kita. Semakin dipercaya, maka pintu pun semakin terbuka lebar bagi kesuksesan kita.

2. CINCAI
Artinya orang yang mudah memberi, tidak terlalu banyak perhitungan dan bukan tipe orang yang sulit. Uniknya, orang-orang yang mudah memberi seperti ini juga mudah mendapat. Ini disebut hukum tabur tuai. Sebaliknya jika termasuk orang yang sulit, pelit, terlalu banyak perhitungan baik dengan Tuhan maupun sesama, maka berkat juga susah turun untuk orang-orang seperti ini.

3. COAN
Artinya orang kerja adalah wajar kalau mengharapkan keuntungan. Namun, fokus utamanya bukan apa yang kita dapatkan, tapi apa yang kita berikan. Kita harus sering mengajukan pertanyaan dalam diri kita, apakah yang kita lakukan sudah sebanding dengan apa yang kita dapatkan? Apakah kualitas kita sebanding dengan hasil yang kita terima?

Ketiga uraian di atas adalah 3C yang harus dilakukan, maka orang Tionghoa punya pantangan dalam bekerja atau berbisnis yang disebut dengan 3C. C yang pertama adalah CIOK (hutang). Hutang kalau bayar tidak apa, tapi jadi repot kalau menjadi C yang kedua yaitu CIAK (dimakan saja). Lebih tidak tanggung jawab lagi kalau kemudian orang tersebut melakukan C yang ketiga yaitu CAO (lari).

Semoga menginspirasi, Sukses untuk Anda!



Minggu, 17 Mei 2009

BERANI MENGAMBIL RESIKO karena bahaya terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil resiko apa pun

Tertawa beresiko memperlihatkan kebodohan.
Menangis beresiko memperlihatkan kecengengan.
Bertemu orang lain beresiko memperlihatkan keterlibatan.
Menunjukkan perasaan beresiko menunjukkan diri Anda yang sebenarnya.
Mengemukakan gagasan-gagasan, impian-impian Anda di hadapan umum beresiko kehilangan mereka.
Mencintai beresiko untuk tidak dicintai.
Hidup beresiko mati.
Berharap beresiko putus asa.
Mencoba beresiko gagal.


Foto:Michella Kay

Tetapi resiko harus diambil, karena bahaya terbesar dalam hidup adalah tidak mengambil resiko apa pun. Orang yang tidak mengambil resiko, tidak melakukan apa pun, tidak memiliki apa pun, dan tidak berarti apa-apa. Mereka dapat terhindar dari penderitaan dan kesedihan, tetapi mereka tidak dapat belajar, merasakan, berubah, bertumbuh, mencintai atau hidup. Mereka adalah budak-budak yang dikungkung oleh sikap mereka sendiri, yakni kehilangan kebebasan. Orang yang merdeka hanyalah mereka yang berani mengambil resiko.

Ada sebuah kisah tentang seseorang yang bertanya kepada petani apakah ia telah menanam gandum untuk musim itu. Petani itu menjawab, “Belum, saya takut hujan tidak akan turun.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah Anda menanam jagung?” Petani itu menjawab, “Tidak, saya takut akan diserang serangga.” Kemudian orang itu bertanya lagi, “Jadi, apa yang Anda tanam?” Petani itu menjawab, “Tidak ada. Saya tidak mau mengambil resiko.”

Kesuksesan mencakup juga keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan. Mengambil resiko tidak berarti berspekulasi secara bodoh dan berprilaku tanpa tanggung jawab.



Sukses untuk Anda,
http://rusdygunawan.blogspot.com

Jumat, 05 September 2008

Buta Huruf Bukan Tak Dapat Membaca

















Seorang Bijak pernah berkata,”Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu” Suatu pernyataan yang tepat sekali. Pendidikan dapat mengubah bangsa. Malaysia adalah contoh suatu negara yang mementingkan pendidikan bangsanya. Pemerintah Malaysia mengirimkan tenaga-tenaga mudanya ke seluruh dunia untuk belajar ilmu pengetahuan. Kini Malaysia berusaha mewujudkan diri menjadi pusat multi media dunia, setelah memberikan pendidikan kepada putera-puteri terbaiknya. Pendidikan adalah vital. Holbrook Jackson berkata: “Tak ada orang yang terlalu tua untuk belajar”. Seseorang mungkin telah mengenyam pendidikan formal tertentu yang tinggi, namun kurang dalam bidang lainnya. Nokia, memiliki credo yang berbunyi “Tiap orang yang bekerja di sini harus menjalankan proses belajar seumur hidup.” Ya, belajar adalah proses seumur hidup. Janganlah merasa tua untuk memulai suatu pelajaran baru. Ingat ilmu adalah tuntutan terpenting dalam hidup kita. Sayang banyak orang menyia-nyiakan waktunya. Mereka memboroskan waktu untuk kegiatan yang tidak penting. Padahal waktu jika dipakai akan membuat diri menjadi sangat berharga. Mengapa orang harus belajar seumur hidup? Karena saat ini buta huruf bukanlah orang yang tidak dapat membaca, Namun orang yang tidak mau belajar lagi! Sukses untuk Anda dari Rusdy Gunawan