“YOU PAY PEANUT, AND YOU GET MONKEY“
1. Pilih strategi keluar Anda terlebih dahulu. Kita harus mulai dari gambaran akhir yang kita inginkan, seperti dikatakan oleh Steven R. Covey dalam bukunya Seven Habits. Artinya, kita tentukan dulu tujuan kita. Misal, kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pensiun, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak passive income kita pada waktu kita pensiun
2. Cari bidang yang bisa menghasilkan kekayaan seperti yang kita tentukan sebelumnya. Apabila yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkan kita untuk mencapai impian tersebut, segera lepaskan dan cari yang baru.
Kadang-kadang kita terus “menggenggam“ sesuatu, walau genggaman itu sebenarnya membelenggu kita. Seperti sebuah cerita mengenai orang Afrika yang suka menangkap monyet. Konon, di Afrika ada satu suku yang suka makan monyet. Mereka berburu monyet untuk dimakan. Cara berburu mereka bermacam-macam. Ada yang menggunakan panah, ada pula yang menggunakan sumpit. Yang paling menarik adalah cara menangkap monyet dengan menggunakan kendi. Mereka mengikat kendi dari tembaga pada pohon atau batu yang besar. Kendi itu kemudian diisi dengan kacang. Sebagian kacang ditaruh di luar kendi. Begitu melihat kacang tersebut, dan setelah memastikan kanan kiri bahwa situasinya aman, monyet tadi turun dan mulai memakan kacang tersebut. Ketika kacang di luar habis, monyet tersebut mulai melirik kacang yang ada di dalam kendi. Dia memasukkan tangannya untuk mengambil kacang. Karena monyet tadi menggenggam kacang, tangannya tidak bisa ditarik dari kendi yang tertambat di pohon yang besar. Dan monyet tersebut tidak mau melepaskan kacangnya. Akibatnya monyet tersebut tertahan terus, tidak bisa pergi. Bahkan sampai pemburu datang, tetap saja monyet itu tidak mau melepaskan genggamannya agar bisa lari. Kapan monyet tersebut mau melepaskan kacangnya? Ketika dia mati disembelih. Karena itu, ada peribahasa dalam bahasa Inggris, “You pay peanut, and you get monkey.“
Banyak dari kita yang sudah tahu bahwa yang kita kerjakan sekarang tidak akan membantu kita mencapai apa yang kita inginkan, tetapi takut kehilangan “kacang“ mereka, sampai mereka “disembelih“ (dipecat, pensiun). Evaluasi, apakah pekerjaan Anda sekarang bisa membuat kaya raya, kalau tidak “Let It Go“!
3. Kita cari orang yang sudah berhasil mencapai impian untuk diajak kerja sama atau belajar kepada orang tersebut. Pangkas waktu untuk belajar dengan cara belajar langsung pada orang yang sudah sukses dalam bidang usaha yang hendak kita masuki.
4. Gunakan faktor kali atau leverage. Maksudnya, kita bisa menggunakan RICE (Resources, Ide, Contact, Expertise) dari orang lain.
Sudahkah Anda membuat rencana Anda untuk menjadi kaya, dan seberapa cepatkah rencana Anda?
Apa yang Anda tunggu? Kita hanya punya saat ini. Kita semua punya mimpi. Kita semua punya rencana menyangkut apa yang ingin kita lakukan di masa depan. Jangan menunggu tibanya saat dimana kita menyesali hal-hal yang tidak kita lakukan. Keluar dan mulailah menjalani kehidupan terbaik Anda!
Sukses untuk Anda dari Rusdy Gunawan.
http://rusdygunawan.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Bagus pak... pada intinya, jika suatu jalan tidak memungkinkan untuk mencapai tujuan, jangan tunggu pensiun dulu. Segera cari jalan lain. Masukan bagus pak...
Mantaf,,, tetep OPTIMIS aja, bahwa kita dilahirkan untuk sukses dan kaya, dalam artian kaya bukan dlm segi materi ajah,,
Postingan yang luar biasa, saya suka ini, makasih yah Mas :)
Salam SUPER- Toko Lukisan Minimalis :)
Posting Komentar