Kita sering mengharapkan orang lain berubah lebih baik, keluarga kita berubah lebih baik, lingkungan kita, kota kita, bahkan negara kita dan dunia berubah menjadi lebih baik.
Foto:Gabriella Cindy Manda
Jadi sebenarnya siapa yang harus berubah lebih baik lebih dahulu?
Tulisan berikut ini terukir di atas batu nisan seorang pendeta Anglikan di Westminster Abby (tahun 1.100 A.D.)
Ketika saya masih muda dan bebas dan imajinasi saya tidak terbatas, saya bermimpi bahwa saya dapat mengubah dunia. Sewaktu saya beranjak dewasa dan makin bijaksana, saya menyadari bahwa dunia tidak akan berubah, jadi saya memperkecil visi saya dan memutusksn untuk hanya mengubah Negara saya.
Namun, inipun sama saja, kelihatannya tidak dapat diubah.
Sewaktu usia saya makin lanjut, dalam sebuah usaha terakhir, saya berkomitmen untuk hanya mengubah keluarga saya, mereka yang dekat dengan saya, tapi … ah… mereka tidak berubah juga.
Dan sekarang, menjelang ajal, tiba-tiba saya menyadari: Andaikan saja saya hanya mengubah diri saya dulu, baru kemudian saya menjadi contoh untuk perubahan dalam keluarga saya.
Dari inspirasi dan dorongan mereka, saya mungkin akan dapat memperbaiki Negara saya, dan siapa tahu, mungkin saya telah mengubah dunia.
Kita tidak bisa mengubah sesuatu yang berada di luar kontrol kita, seperti masa lalu kita, siapa orangtua kita, siapa presiden terpilih, bagaimana situasi ekonomi, jenis kelamin kita (kecuali Anda memutuskan untuk operasi), sejarah kita bahwa kita pernah sekolah di sekolah tertentu, guru sekolah kita siapa, bagaimana cuaca hari ini (kecuali pawang cuaca yang hebat), orang lain yang sudah omong apa tentang kita, bagaimana sikap atasan/anak buah yang sudah terjadi dsb.
Kita bisa mengubah sesuatu yang berada di dalam kontrol kita. Misalnya keyakinan kita, sikap kita, kebiasaan kita, semangat kita, fokus kita, tujuan kita, strategi kita, cara berpikir kita, cara bicara dan topik pembicaraan kita, cara bertindak kita, apa yang kita baca, siapa teman kita, pendidikan kita, siapa guru kita, rencana kita, dsb
Bila kita terus berfokus untuk mengembangkan hal-hal yang bisa kita kontrol, area dalam pengaruh kita akan meluas. Misalnya, kita bisa mempengaruhi pemikiran orang lain, atasan kita, anak buah kita, situasi ekonomi, pemilihan presiden, dsb.
CHANGE IS THE ONLY EVIDENCE OF LIFE
When you change your attitude
You change your beliefs
When you change your beliefs
You change your expectations
When you change your expectations
You change your attitude
When you change your attitude
You change your behavior
When you change your behavior
You change your performance
When you change your performance
You change your destiny
When you change your destiny
You change your life
http://rusdygunawan.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar