Jumat, 12 Maret 2010

SI GENDUT & SI KURUS – Sebuah Refleksi Menggunakan Uang


Ini sebuah cerita menarik dari negeri Cina. Ada dua orang pria. Dua-duanya memiliki penghasilan yang baik, bahkan kalau boleh dibilang keduanya kaya raya. Yang satu sangat hobi berfoya-foya. Ia makan apa yang dia mau, membeli pakaian paling bagus, membeli barang apapun yang diinginkan. Penampilannya trendi, badannya gemuk karena kebanyakan makan. Tetapi uangnya selalu habis. Sedangkan pria satunya, sangat hemat. Bahkan boleh dibilang terlalu hemat sampai pada dirinya sendiri. Dia hanya makan sedikit, kurus kering. Pakainnya hanya satu dua potong. Semua uangnya ditabung. Tidak pernah ia membeli barang apa pun. Pada suatu hari kedua orang ini berjalan-jalan di hutan. Tiba-tiba muncul macan di hadapan mereka. Mereka berdua sangat ketakutan. Pria yang gemuk berkata pada si macan, “Jangan kau makan aku, aku penuh lemak. Dagingku tidak sehat. Aku terlalu banyak makan junkfood. Aku juga jarang berolahraga. Makan saja si kurus ini.” Pria yang kurus menukas, “Jangan kau makan aku. Aku terlalu kurus. Kurang makan. Cuma ada tulang berbalut kulit. Ototku terlalu keras. Tiap hari aku berjalan kaki Kulitku hitam terbakar matahari. Makan saja si gendut.” Si macan melihat kearah mereka. Dengan segera menerkam si…
Jadi, apa hikmah dari cerita ini? Kedua pria itu, baik si gendut dan si kurus sama-sama tidak patut dicontoh. Si gendut dengan kekayaannya, berfoya-foya sampai ia tidak punya sisa sama sekali. Sedangkan si kurus, terlalu hemat, sampai-sampai tidak menikmati kekayaannya sendiri. Seorang teman mengatakan saya tidak puas dengan uang sehingga membuka usaha. Saya lalu menjawab bahwa justru kebalikannya, bahwa dialah yang menjadi hamba uang karena terus bekerja dan tidak bisa lepas dari pekerjaannya. Sedangkan saya lebih banyak memiliki waktu luang, karena saya hanya bekerja paruh waktu. Sewaktu jalan-jalan di Mal, saya bertemu dengan teman yang lain. Yang ini lain lagi, malah menyarankan saya membuka cabang lagi sehingga mendapatkan uang lebih banyak. Lalu saya tanyakan setelah mendapatkan semuanya apa yang akan dilakukan. “Ya Anda bisa bersantai dan jalan-jalan,” katanya. “Nah kamu lihat saya sedang apa?” jawab saya.
Sampai kamu bahagia dengan siapa dirimu, kamu tidak akan pernah bahagia dengan apa yang kamu punya.
Semoga menginspirasi, Sukses untuk Anda!

Tidak ada komentar: