Don haus akan keberhasilan. Pada usia tiga puluh tahun, ia memiliki bisnis sendiri, mengendarai sebuah mobil sport, mempunyai sebuah rumah pantai, sebuah kondominium dekat kantor, dan pemilik sebagian sebuah kapal. Ia jangkung dan tampan, benar-benar bujangan idaman, dan tampaknya bertekad mengencani wanita sebanyak mungkin.
Pada usia tiga puluh satu tahun, Don terserang kanker. Segala sesuatu dalam kehidupannya mendadak berubah. Syukurlah, ia mampu membuat suatu lompatan besar dalam kehidupannya dari hidup untuk dirinya sendiri dan menuruti kehendaknya sendiri, menjadi mengekspresikan kebutuhan akan Tuhan dan suatu hasrat untuk hidup menurut kehendak Tuhan.
Don mengevaluasi kembali prioritas-prioritasnya dan empat tahun kemudian ia berkata; "Saya dirawat di beberapa rumah sakit dan mendapat sejumlah perawatan berbeda. Saya mengalami remisi (lenyapnya gejala penyakit) dua kali, dan dua kali penyakit itu kembali. Saya telah melihat orang-orang mati, dan saya telah belajar apa yang penting dan apa yang tidak."
Selama menderita sakit, Don menikahi salah seorang wanita yang ia kencani dan setahun kemudian, istrinya melahirkan seorang putri. Don berkata tentang kehidupannya saat ini, "Saya tidak akan menukar apa yang telah saya alami. Memiliki hal-hal bukanlah hidup. Mengasihi dan mengenal Tuhan - itulah hidup. Faktanya adalah, entah saya di sini di bumi atau di sorga, hanya mengasihi dan mengenal Tuhanlah yang penting."
Semoga menginspirasi. Tuhan memberkati
http://rusdygunawan.blogspot.com
Foto: Crystal Liu Yi Fei Return of the Condor Heroes
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar