Tampilkan postingan dengan label toko buku leksika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label toko buku leksika. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Maret 2009

TalkShow SENILAI USD 997 dipersembahkan oleh toko buku Leksika GRATIS! 10 IDE MENGHASILKAN UANG DARI INTERNET




10 ide yang pasti menghasilkan uang dari internet, buah pikiran Ali Akbar akan mengasah aktiftas internet anda. Sudah MENGHASILKAN UANG dari internet?

Ide menghasilkan uang dari internet mungkin saja pernah anda dengar bahkan membuat anda menjadi bosan atau terkesan biasa saja? Walau kenyaataannya menjadi bosan, tapi yang terpenting adalah ide harus ini seharusnya di jalankan dan TETAP MENGHASILKAN UANG !!


Foto: Ali Akbar


Bahkan… ada orang yang sudah membayar mahal sebuah pelajaran internet pun akan MERASA BUNTU, saat tidak dapat menemukan IDE-nya.

Ali Akbar, Pakar SEO akan membahas ide sederhana ini untuk anda namun hal yang pasti adalah IDE INI AKAN MENGHASILKAN UANG DARI INTERNET, sbb :
1. Email
2. Messenger
3. Webcam / Video
4. Blog
5. Afiliasi
6. Social Media Marketing
7. Artikel
8. Domain
9. Hosting
10. Mesin Pencari

Dapatkah 10 ide ini, benar-benar menjadi paduan dasar memasuki dunia online ? Bagaimana 10 ide ini dapat di implementasi ? Darimana 10 ide ini secara berkala, dapat menjadi pendapatan sebesar-besarnya !!

HADIRILAH, TalkShow SENILAI USD 997 ini dipersembahkan oleh Toko Buku Leksika GRATIS, dengan Tema : "Bodoh sekali Anda! bisa internet tapi tidak bisa menghasilkan uang." dengan pembicara Ali Akbar, Pakar SEO, Sabtu, tanggal 2&16 Mei 2009 jam 16.00-18.00 wib di Leksika Rawamangun.

Acara Talk Show ini GRATIS, namun untuk membantu kami menyediakan tempat, mohon kesediaannya untuk konfirmasi kehadiran melalui:

>CSO Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur, telp.4786-9277, SMS: Ghia 0856-1844-163 email: alkha03@yahoo.com

http://tokobukuLeksika.blogspot.com

Sabtu, 13 Desember 2008

Kaya atau Makmur, pilih mana?

ADA 4 KATEGORI ORANG BERDASARKAN UANG DAN WAKTU

1. No Money and No Time

Orang-orang dalam kategori ini adalah orang yang paling menyedihkan. Kehidupan yang mungkin tidak ia harapkan terjadi pada dirinya. Orang ini sangat bekerja keras, sehingga tidak memiliki waktu luang. Luar biasa, hasil kerja kerasnya tidak menghasilkan uang yang cukup bagi kehidupannya. Dia bekerja begitu keras sehingga tidak punya waktu luang, serta tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan layak (tidak punya uang/arus kas negatif) atau uang yang didapatkannya tidak mencukupi untuk kebutuhannya, apalagi untuk tabungan masa depannya.

2. No Money and Have Time

Orang yang memiliki banyak waktu akan tetapi tidak punya uang. Dulu terjadi pada orang yang pemalas, tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup dan belum memiliki kesempatan. Namun, sekarang hal ini terjadi juga pada orang yang mau bekerja dan berpendidikan tinggi yang menganggur.

3. Have Money and No Time

Orang yang mapan secara keuangan, tetapi tidak dapat menikmati hasil kerja keras (tidak punya waktu luang). Orang ini kaya secara materi (kuantitas), tetapi miskin dalam waktu (kualitas). Waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja baik untuk kepentingan dirinya maupun perusahaan. Orang-orang ini berprinsip hampir sama dengan orang kategori no time no money, yaitu bekerja satu-satunya cara untuk mendapatkan keberuntungan, namun mereka lebih beruntung. Namun, ada juga orang dalam kategori ini terjepit masalah finansial, sehingga mereka harus bekerja keras menyelesaikan masalah finansialnya.

4. Have Money and Have Time

Inilah yang sangat diharapkan oleh setiap orang. Orang ini memiliki “Pohon Uang”, banyak aset. Mereka mengembangkan asset dengan sistem yang benar. Mereka memiliki banyak waktu luang, karena mau belajar dan bekerja dengan memanfaatkan pengungkit (leverage) dengan benar. Setelah memiliki banyak waktu luang, mereka dapat mengembangkan aset lainnya. Aset mereka inilah yang menghasilkan pendapatan pasif (passive income) terus-menerus.



Nah inilah kategori orang Makmur. Demikian antara lain disampaikan Budi Yuniarsa, penulis buku "Harta vs Aset, Kaya atau Makmur, Pilih Mana?" dalam talk show di toko buku Leksika 13 Desember 2008.

rusdygunawan@yahoo.com
http://rusdygunawan.blogspot.com

Rabu, 05 November 2008

Seputar Indonesia 6 Nov'08: RUSDY GUNAWAN, Melawan Arus One Stop Service

Wednesday, 05 November 2008
JANGAN mengekor orang lain merupakan prinsip Rusdy Gunawan.Tak heran ketika orang ramai-ramai mengaplikasikan one stop service,dia malah sebaliknya.Fokus!

Prinsip tegas yang dipatri kuat Rusdy pun berbuah manis. Meskipun baru seumur jagung, Toko Buku Leksika yang dipimpinnya mampu meraih simpati para penggila buku,anak-anak sekolah,mahasiswa, dan orangtua.

” Sejak berdiri kurang dari enam bulan,kami sudah mendapatkan lebih dari 5.000 member. Tiap hari, terutama akhir pekan jumlah kunjungan terus menunjukkan pertumbuhan signifikan,” kata Direktur Toko Buku Leksika ini. Sebenarnya apa kunci sukses Rusdy meraih simpati masyarakat dalam waktu singkat?

Pria kelahiran Palembang ini mengatakan, pebisnis haruslah fokus pada satu bidang saja. Jangan merambah semua sektor.Nah,di Leksika, hanya dijual buku-buku dan perlengkapan tulis-menulis.

Sementara para kompetitornya menggarap bukan hanya kedua hal itu, tapi ada yang menjual komputer, furnitur kantor, alat olahraga, toko kaset, dan sebagainya. Ini membuat pengelolanya tidak bisa konsentrasi menggarap bidang utamanya, yakni buku. ”

Coba lihat perusahaan modern yang maju sekarang. Mereka fokus pada bidangnya, sementara yang bukan garapannya diserahkan kepada perusahaan lain,” sebutnya. Sementara pada tingkatan konsumen, mereka akan ke toko yang khusus menjual jenis barang yang dicari. Contohnya, jika mencari kaset, maka dia pergi ke toko kaset yang lengkap.

Menurut dia, kalau Leksika menggunakan konsep yang sama,maka sebagai toko buku baru tidak akan banyak dilirik orang.Alasannya,Rusdy menyebutkan,buat apa datang ke Leksika bila sama saja dengan tempat yang lama. Dengan fokus, maka jumlah buku yang ditampung akan semakin lengkap karena space-nya tidak tersita untuk barang dagangan lainnya.

Desain yang dicetus Rusdy bersama teman-temannya di Leksika memang sangat berbeda dengan toko buku yang lain.Bahkan,dengan toko buku yang sudah sangat mapan. Memang toko buku ini sebagian besar menjual buku dan alat tulis, tapi tidak semua space dipakai untuk berjualan.

Leksika menyediakan fasilitas free Wi-Fi untuk pengunjungnya berinternet ria. Bagi pengunjung yang tidak membawa notebook, juga disediakan empat unit komputer di lantai kuning (lantai 4). Di lantai jingga (lantai 3), tersedia area bermain anakanak. Area tersebut dilengkapi dengan meja dan kursi untuk anak-anak. Dengan demikian, buah hati Anda dapat bermain, membaca buku, atau mewarnai.

Di samping itu,untuk menemani pengunjung bersantai di area toko buku dihadirkan Leksikafe lantai yang sama. Ayah dua putri ini menuturkan, Leksika juga mengusung konsep toko buku go green.Aplikasinya bisa dilihat dengan banyaknya pepohonan di sudut ruangan.Toko buku milik Penerbit Salemba Empat memang serius menggarap isu lingkungan tersebut.” Go green memang belum 100% terlaksana,tapi kami mengarah ke sana.

Misalnya menanam tanaman asli, mengurangi penggunaan tas plastik dengan memberikan tas cantik setiap pembelian seharga Rap250.000,”ujarnya. Di samping itu, toko-tokonya menggunakan banyak kaca. Ini dimaksudkan untuk mengurangi pemakaian energi listrik pada siang hari.” Toko di Lenteng Agung kalau pagi, siang hari sedikit pakai lampu. Untuk di Rawamangun memang tidak terlalu banyak kaca karena kami berada di bangunan mal,”katanya.

Rusdy mengungkapkan, konsep Leksika seperti apa hanya butuh waktu sekitar tiga bulan. Pada April tahun ini bergabung dengan Leksika, Juli toko pertama sudah hadir di tengah-tengah masyarakat. Apalagi yang berbeda dari konsep Rusdy? Perhatikan seragam yang dikenakan pegawainya. Semuanya fungky.

” Manajemen membebaskan karyawan mengenakan celana jeans. Hanya kemejanya yang seragam,” ucap jebolan Magister Management Universitas Udayana ini. Selain itu,dia juga mempersilakan bawahannya mencat rambut, memanjangkan kuku, dan berbagai tren mode lainnya.

Tujuannya cuma satu, yakni bagaimana membuat pengunjung merasa nyaman datang, membaca, dan membeli produk-produk yang disediakan Leksika.Tentunya pemandangan itu belum bisa masyarakat temukan di toko buku lainnya. Satu hal yang menarik dari Leksika adalah sistem komisi yang diberlakukan kepada para pemasok buku dan perlengkapan tulis menulis.

” Kami mempersilakan semua penerbit untuk memasok buku-bukunya ke sini.Tidak ada biaya untuk space, per judul, per buku,atau istilahnya listing fee,” katanya sambil mengajak penerbit lain untuk bergabung. Kelebihan Leksika, mereka juga tidak memakai pihak ketiga, tapi menanganinya langsung. Sementara yang lain, pakai pihak ketiga,istilahnya counter.

Tak heran, ratusan penerbit berlomba-lomba meletakkan buku-bukunya di rak Leksika. Saat buka, ada sekitar 136 pemasok mempercayakan bukunya di sana.Adapun sekarang sudah meningkat menjadi lebih dari 200 penerbit.

Kesuksesan Rusdy memimpin juga bisa dilihat dari keberanian investor mempercayakan dia untuk mengelola satu toko buku lainnya hanya dalam waktu dua bulan sejak Leksika terbangun di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Menanamkan Benih Cinta Buku

SEBELUM menjabat sebagai direktur seperti sekarang, Rusdy Gunawan mengawali kariernya sebagai supervisor di Toko Buku Gramedia pada 1995. Sebelumnya, dia pernah sebentar mencicipi industri farmasi.

Ketertarikan Rusdy bekerja di Gramedia saat itu dikarenakan hobinya yang senang melahap berbagai macam jenis buku. Meskipun sebenarnya hobi itu baru mengental saat dia duduk di bangku kuliah. Meniti karier dari bawah, tekun, dan hobi membaca membuat posisinya terus melonjak.

Pada 2003, perusahaan mempercayakan Rusdy untuk mengelola toko buku di Kuta, Bali, sebagai store manager. Tiga tahun kemudian, dipercaya untuk memajukan toko buku di Denpasar, Bali. ” Setahun kemudian dipanggil ke Jakarta menangani toko buku yang ada di Kelapa Gading,” kenangnya.

Melihat kemampuannya,Rusdy pun digaet penerbit Salemba Empat mengurus toko buku baru bernama Leksika. Tak banyak investor yang mempunyai jiwa idealis. Inilah yang membuat Rusdy berani melepas posisi mapannya sebagai store manager.

”Jarang investor yang mau menanamkan uangnya di bidang yang mencerdaskan bangsa dengan menyebarkan ilmu pengetahuan,menyemaikan minat bangsa,dan peduli terhadap pendidikan. Sekaligus mencari peruntungan baru,”kata Rusdy.

Rusdy menganalisa, kesuksesannya sekarang ditopang oleh hobi dia membaca beragam buku. Karena itu, suami Trisianti ini ingin menanamkan benih kecintaan terhadap buku kepada dua buah hatinya.” Saya ajak mereka ke toko buku setidaknya dua minggu sekali di akhir pekan,satu-dua jam lamanya.Mereka dibebaskan membaca dan membeli buku,”ceritanya.

Menurut dia, menumbuhkan minat baca pada anak sejatinya tidaklah sulit.Tinggal bagaimana orangtua secara bijaksana dapat membiasakan buah hatinya untuk membaca. Rusdy menyarankan kepada para orangtua tidak langsung memaksakan putra-putrinya untuk membaca bukubuku berat.Buku pelajaran contohnya.

” Sebaiknya kita sebagai orangtua membebaskan anak untuk membaca apa saja. Baik itu buku komik, dongeng atau lainnya. Nah, bila dia sudah tertarik dan biasa membaca, maka buku pelajaran yang bisa dikategorikan bacaan berat perlahan pasti akan dilahapnya juga.Pasalnya,mereka sudah terbiasa membaca,” paparnya.

Dia menambahkan, minat baca akan semakin mudah ditumbuhkan jika si anak masih di bawah lima tahun. (m iqbal)
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/184031/36/

Kamis, 09 Oktober 2008

2 Hari Spesial Member Leksika Diskon All Item & GRATIS Tas Cantik


Diskon 20% All item produk di toko buku Leksika, Sabtu-Minggu 1-2 November 2008. Belanja 250ribu GRATIS Tas Cantik. Jadi, segera catat buku-buku yang menjadi incaran Anda, bila perlu pesan dulu ke CSO supaya disimpankan. Program ini khusus untuk member Leksika dan berlaku di semua toko buku Leksika. Belum jadi member? Gampang! Selama masa promosi, cukup belanja 25ribu, GRATIS member card langsung jadi. Buruan ke Leksika atau hubungi Layanan Pesan Antar.

>> Leksika Lenteng Agung, Jl.Raya Lenteng Agung, depan PDIP Jakarta Selatan telp.7806566
>> Leksika Rawamangun Square Lt.3, Jl.Pegambiran No.55 (ex Artomoro, 100m dari terminal Rawamangun) Jakarta Timur telp. 47869277