Selasa, 16 Juni 2009

Museum Sejarah Jakarta, Umurnya Sudah Lebih 300 Tahun






Gedung Museum Sejarah Jakarta atau yang sering disebut Museum Fatahilah atau Museum Batavia yang dibangun pada tgl 25 Januari 1707 oleh Belanda di masa Gubernur Jendral Joan Van Hoo, terletak di Jl. Taman Fatahillah No.1 Jakarta Barat sebagai unggulan kawasan Kota Tua. Pembangunan selama 3 tahun dan selesai pada tgl 10 Juli 1710 pada masa Gubernur Jendral Abraham Van Riebeeck.

Gedung dua lantai setinggi 18 m ini dulunya digunakan sebagai Stadhuis (kantor Balai Kota Pemerintahan Batavia) dan Kantor Dewan Hindi Belanda. Tahun 1942-1945 dipakai Jepang sebagai markas Pengendalian Peralatan Logistik, tahun 1958-1972 oleh TNI sebagai KMK sampai Kodim 0503, dan akhirnya tgl 30 Maret 1974 diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta oleh Gubernur KDKI Jakarta Ali Sadikin.

Objek-objek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Cina, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.

Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini juga diletakkan patung Dewa Hermes (menurut mitologi Yunani, merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang) yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda.

http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Fatahillah
http://rusdygunawan.blogspot.com


Tidak ada komentar: