RBC Indonesia mengadakan Ucapan Syukur 10 Tahun, Kamis malam 9 Okt 08 di Restoran Bandar Djakarta Taman Impian Jaya Ancol. Dalam kesempatan ini Netty Susanto, Direktur Eksekutif RBC Ministries Indonesia mengundang sekitar 100 orang yang merupakan perwakilan dari mitra dan member ODB. Diawali dengan santap malam, acara dilanjutkan dengan kaleidoskop pelayanan RBC 10 tahun, penyampaian Firman Tuhan oleh Mr. Tan Meng Poo (Direktur Regional Asia-Pasifik RBC Ministries) dan sharing dari mitra RBC dan pembaca ODB. Tampak dalam gambar Rusdy Gunawan bersama Mr. Tan Meng Poo. Berikut salah satu renungan ODB yang berkesan buat saya. Terima kasih RBC, Tuhan memberkati.
“UTANG” ALLAH KEPADA KITA?
Alkisah ada seorang penjaja roti yang menjual rotinya masing-masing seharga 50 sen di sebuah stan makanan di sudut jalan. Seorang pelari lewat dan melemparkan uang 50 sen ke dalam kaleng penjaja roti, tetapi tidak mengambil roti. Ia melakukan hal yang sama setiap hari selama beberapa bulan. Suatu hari, saat pelari tersebut lewat, sang penjaja roti menghentikannya. Pelari tersebut kemudian bertanya, ”Anda mungkin ingin tahu mengapa saya selalu memberi uang, tetapi tak pernah mengambil roti, kan?” ”Bukan,” kata sang penjaja. ”Saya hanya ingin memberi tahu Anda bahwa harga roti kini telah naik menjadi 60 sen.”
Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, kita sering memperlakukan Allah dengan sikap yang sama dengan si penjaja roti. Bukannya berterima kasih atas apa yang telah diberikanNya, kita justru ingin lebih. Entah mengapa kita merasa Allah berutang untuk memberi kita kesehatan yang baik, hidup yang nyaman, dan berkat materi. Padahal, tentu saja Allah tidak berutang apa pun kepada kita, karena Dia telah memberi kita segalanya.
G.K. Chesterson menulis, ”Satu hari telah berlalu, dan selama hari itu saya memiliki mata, telinga, tangan, dan dunia yang indah di sekitar saya. Besok dimulai lagi hari yang baru. Mengapa saya diberi dua hari?” Sang pemazmur berkata, ”Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya” (Mazmur 118:24).
Setiap hari, baik itu hari baik ataupun buruk, adalah satu hadiah lagi yang diberikan Allah kepada kita. Kita dapat mengungkapkan rasa syukur dengan hidup menyenangkan hatiNya. Hidup adalah anugrerah dari Allah untuk dijalani bagi Allah.
Hidupmu layak di hadapanNya serta berkenan kepadaNya (Kolose 1:10)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar